12/05/2013
Pagi selalu hadir. Pada saat kau membuka mata, menghirup udara basah, barang sejenak menatap butiran embun yang menjejali ujung daun.
Pagi selalu indah. Pada saat harapan kan diwujudkan dengan penuh rasa perjuangan, energinya yang menggerakkan asa, bisikannya yang mengundang senyum.
Pagi selalu berkah.Pada saat merdunya adzan telah berlalu, digantikan oleh zikir cinta pada Rabbul 'Alamiin, pereda kalut pada hati yang terhimpit.
Pag ini, ada banyak cerita yang terekam dalam perjalanan sehari kemarin. Menyisipkan potongan bahkan serpihan rasa bingung yang terbawa hingga lelap.
Selalu saja, rangkaian kegundahan dalam malam, akan terkuak dan terobati pada pagi.
Selalu saja, terangnya mentari memelukku dalam kalut, mendekapku dalam lembut, dan berkata bahwa semua akan akan berjalan dengan baik.
Mungkin hari ini, mungkin jua esok, atau mungkin lusa, tak akan ada lagi ilusi yang memayungi hari.
Harapku, ingin terbebas dari amukan badai duka, yang terkadang mendera waktu.
Aku tetap pecaya pada janji pagi.
Tak ada yang perlu dirisaukan pada hal yang sejatinya bukan milik kita.
Biarlah ia berdiri pada jalannya, menunggu tulisan yang tertakdir untuknya.
Dan aku, harus berdiri bahkan berlari menyulam cita, serta membentang hati seluas cakrawala.
Pagi selalu hadir. Pada saat kau membuka mata, menghirup udara basah, barang sejenak menatap butiran embun yang menjejali ujung daun.
Pagi selalu indah. Pada saat harapan kan diwujudkan dengan penuh rasa perjuangan, energinya yang menggerakkan asa, bisikannya yang mengundang senyum.
Pagi selalu berkah.Pada saat merdunya adzan telah berlalu, digantikan oleh zikir cinta pada Rabbul 'Alamiin, pereda kalut pada hati yang terhimpit.
Pag ini, ada banyak cerita yang terekam dalam perjalanan sehari kemarin. Menyisipkan potongan bahkan serpihan rasa bingung yang terbawa hingga lelap.
Selalu saja, rangkaian kegundahan dalam malam, akan terkuak dan terobati pada pagi.
Selalu saja, terangnya mentari memelukku dalam kalut, mendekapku dalam lembut, dan berkata bahwa semua akan akan berjalan dengan baik.
Mungkin hari ini, mungkin jua esok, atau mungkin lusa, tak akan ada lagi ilusi yang memayungi hari.
Harapku, ingin terbebas dari amukan badai duka, yang terkadang mendera waktu.
Aku tetap pecaya pada janji pagi.
Tak ada yang perlu dirisaukan pada hal yang sejatinya bukan milik kita.
Biarlah ia berdiri pada jalannya, menunggu tulisan yang tertakdir untuknya.
Dan aku, harus berdiri bahkan berlari menyulam cita, serta membentang hati seluas cakrawala.
Bagikan
Pagiku
4/
5
Oleh
Unknown