Sabtu, 21 Juni 2014
Jumat, 20 Juni 2014
Pelukan Alam
Assalamu'alaikum readers :D
Kelihatnnya blog saya sudah berdebu bak kastil yang tak berpenghuni. Well, sekarang saya sudah memasuki masa liburan. Dan hal yang paling seru adalah saya berhasil merasakan sensasi yang luar biasa yang belum pernah saya alami sebelumnya, menapaki alam Green Canyon. Suatu tempat bermain air, melawan arus beserta rafting yang bisa mengeluarkan segenap rasa.
Lets begin the story,
Jadi awalnya gini *pasang muka serius, perjalanan dimulai dengan melintasi sungai yang airnya tenang menggunakan perahu mesin. Mata saya tak lepas menatap keindahan sisi kira dan kanannya. lafaz tahmid berterbangan bersama siluet angin. Setelah beberapa menit berlalu, perahu memasuki kawasan seperti goa yang seakan menutupi sungai. Bebetauan besar nan tinggi menjulang diiringi butiran air yang turun membisikkan simfoni keharmonisan alam. Aku menyebutnya hujan abadi :) Indah tak terkirakan. Dengan hijaunya air yang meneyejukkan mata.
Sampai pada saatnya perahu menepi, saya beserta kawan yang lainnya turun mengenakan baju pelampung, tanda siap melakukan destinasi selanjutnya. Tanpa gentar kami menuruni batu tempat berpijak menuju sungai yang berarus menggunakan tali (rafting). tanpa keahlian khusus dalam berenang, sebenarnya saya sedikit takut berada di dalam air sembari mempertahankan posisi agar tak terbawa arus. Tapi untunglah ada awak rafting yang siap membantu saya menyusuri derasnya air.
Saya digirng dengan posisi tubuh saya yang terlentang. Terus mengapung dan menatap ke atas. Tampak batu besar berpadu satu, sehingga sinar mentari sedikit yang mampu menelusup masuk. Dengan tenang saya nikmati semuanya. Betapa besar keagungan Tuhan yang Maha Kuasa.
Kawan yang lainnya tampak asyik bergembira bermain air. Berenang, terapung mengikut arus.
Sesekali kami duduk di batu, berhenti sejenak lalu melanjutkan petualangan yang sayang bila dilewatkan.
Ya, ada banyak cerita yang tercipta kemarin. Ada banyak rasa ataupun mimpi yang tergores lewat makna kasih bisikan alam. Saya ingin kembali kesana. Merasakan bahagia yang tiada hentinya, tiada akhirnya. Semoga :)
Jumat, 20 Desember 2013
We are Never Alone
Setelah mengalami kelelahan fisik serta pikiran, akhirnya aku drop selama dua hari. Well, aku yang merasakannya sih baik-baik aja (sok kuat). Pada pagi yang seharusnya disambut dengan semangat juang kuliah, aku malah 'bersemangat' mengeluarkan isi perut makan malam. It really shocked me. Antara percaya dan tidak, ternyata tubuhku yang mungil ini tak mampu melakukan aktivitas hingga larut malam, bahkan dini hari. Ya, finally aku hanya bisa terkapar di kasur berselimut tebal menahan pusing dan rasa lemas yang tak tertahankan. Jadwal kuliahpun jadi terabaikan.
Menjadi anak yang manja dan mengeluh tentu bukan pilihan yang tepat. Akhirnya aku hanya diam saat teman-teman serumah sibuk mempersiapkan diri untuk berangkat ke kampus. Karena aku yakin bahwa aku dapat menjalani hari itu sendiri.
Pagi, siang, dan malampun tiba. Rumah masih terdekap dalam sepi. Aku bertemankan sunyi. Tapi syukurlah masih ada yang menanyakan kabarku, menyuruhku untuk makan, minum obat serta berisitirahat yang banyak. Hingga ada yang berbaik hati untuk menjengukku. Ya Allah, saudari seimanku dan seperjuanganku :) terima kasih Tuhan 0:) Dan yang tidak disangka lagi bahwa dia membawa dua pasukan dalam satu motor. Mari kita singkat dengan DPDSM.
Malam menjadi sedikit lebih bernada. DPDSM asyik mengeluarkan jurus humor yang bisa membuatku dan temanku tertawa. Alhasil rasa pusingku dapat hilang sejenak. Diskusi pendek melewati waktu yang terus berjalan. Entah kebahagiaan apa yang menyelinap ruang hati ini. Tapi yang kuyakin bahwa semuanya merupakan hadiah kecil dari Allah. Kesulitan, kesedihan, kesunyian ternyata hanya sesaat. Ada letupan rasa suka cita yang hadir setelahnya. Walaupun dengan bertemankan saudara-saudara seperti mereka, itu sudah lebih dari cukup. Kesyukuranku tak habis atas hari-hari yang selalu mampu membuatku tersenyum dan menyadari bahwa kita tak pernah sendiri di dunia ini. We r never alone:)
Menjadi anak yang manja dan mengeluh tentu bukan pilihan yang tepat. Akhirnya aku hanya diam saat teman-teman serumah sibuk mempersiapkan diri untuk berangkat ke kampus. Karena aku yakin bahwa aku dapat menjalani hari itu sendiri.
Pagi, siang, dan malampun tiba. Rumah masih terdekap dalam sepi. Aku bertemankan sunyi. Tapi syukurlah masih ada yang menanyakan kabarku, menyuruhku untuk makan, minum obat serta berisitirahat yang banyak. Hingga ada yang berbaik hati untuk menjengukku. Ya Allah, saudari seimanku dan seperjuanganku :) terima kasih Tuhan 0:) Dan yang tidak disangka lagi bahwa dia membawa dua pasukan dalam satu motor. Mari kita singkat dengan DPDSM.
Malam menjadi sedikit lebih bernada. DPDSM asyik mengeluarkan jurus humor yang bisa membuatku dan temanku tertawa. Alhasil rasa pusingku dapat hilang sejenak. Diskusi pendek melewati waktu yang terus berjalan. Entah kebahagiaan apa yang menyelinap ruang hati ini. Tapi yang kuyakin bahwa semuanya merupakan hadiah kecil dari Allah. Kesulitan, kesedihan, kesunyian ternyata hanya sesaat. Ada letupan rasa suka cita yang hadir setelahnya. Walaupun dengan bertemankan saudara-saudara seperti mereka, itu sudah lebih dari cukup. Kesyukuranku tak habis atas hari-hari yang selalu mampu membuatku tersenyum dan menyadari bahwa kita tak pernah sendiri di dunia ini. We r never alone:)
Langganan:
Postingan (Atom)
About me
Diberdayakan oleh Blogger.
You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "
Pages
Tentang Saya
Music
Article
Followers
Rekomendasi
-
Banyak orang yang berpikir kalau menulis dan membaca itu adalah hal yang membosankan. Masa sih? Okelah kalau begitu, kita tidak bisa memak...
-
Tepatnya dua hari yang lalu, saat pikiranku buntu akan sebuah inspirasi, aku mengubek-ubek isi lemari hanya untuk mencari satu benda berhar...
-
Setelah mengalami kelelahan fisik serta pikiran, akhirnya aku drop selama dua hari. Well, aku yang merasakannya sih baik-baik aja (sok kua...
-
Kesenyapan menyelimuti ruangan besar penuh dengan ratusan buku. Tak ada suara yang terdengar kecuali detakan jam. Beberapa kursi ba...
-
Angin kau nyanyikan lagu untuk permataku yang tenang selalu Bayu sampaikan berita daku kini ceria aman dan bahagia Selimutkan rinduku b...
-
Apa yang kau rasakan tentang kerinduan? Saat kau tertidur, Tuhan menjagamu dalam damai-Nya, namun tatkala kau terjaga, sebongkah beban meny...
-
12/05/2013 Pagi selalu hadir. Pada saat kau membuka mata, menghirup udara basah, barang sejenak menatap butiran embun yang menjejali ujun...
-
Assalamu'alaikum readers :D Kelihatnnya blog saya sudah berdebu bak kastil yang tak berpenghuni. Well, sekarang saya sudah memasuki m...
-
Setegar tebing kan kulalui ritme kehidupan Dan yang tenang pun dapat memancarkan keindahan Green Canyon 2014